-

alhamdulillahi 'ala ni'amihi adhdhohirati wal bathinati qadiiman wa khadiitsan. washsholatu wassalamu 'ala nabiyyihi wa rasuulihi muhammadin wa aalihi wa shokhbihi alladzina saaruu fii nushrati diinihi sairan khatsiitsan. wa 'ala atba'ihimulladziina wa ritsuu 'ilmahum.
Segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat-nikmat-NYA, baik yang nampak maupun yang tidak nampak, baik yang dahulu dan yang sekarang. Dan sholawat dan kesejahteraan atas Nabi - NYA dan Rasul - NYA Muhammad SAW dan keluarganya dan sahabatnya yang berjalan didalam menolong agama - NYA dengan jalan yang cepat. Dan atas pengikutnya yang mewarisi ilmu-ilmu mereka.

Sabtu, 29 Januari 2011

Shalat Khauf: dalam kondisi perang atau ketakutan

Jika musuh berada di selain arah kiblat - tentara di bagi dua kelompok.
Satu kelompok menghadap musuh satu lagi tidak menghadap ke musuh. Kemudian imam membuka sholat dan sholat bersama mereka satu rekaat (yaitu pada sholat dua rekaat) atau dua rekaat (ketika akan melaksanakan tiga atau empat rekaat). Imam tetap berdiri dan para makmum menyempurnakan shalat sendiri-sendiri. Kemudian kelompok yang sudah sholat menghadapi musuh dan yang belum sholat datang untuk sholat, lalu imam memimpin mereka menyelesaikan sisa sholat terdahulu bersama kelompok kedua.
Apabila imam duduk tasyahud maka para makmum berdiri dan menyelesaikan sholat mereka. Dan imam mengucapkan salam bersama mereka. Ini pendapat jumhur ulama. Hal yang senada juga diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim: Shohih) - Imam mengerjakan sholat dengan kelompok pertama, setelah satu rekaat kelompok pertama menghadapi musuh lalu kelompok kedua sholat satu rakaat. Kemudian masing-masing kelompok menyelesaikan sholatnya masing-masing. - Imam sholat dengan kelompok pertama lalu salam dan imam kemudian sholat dengan kelompok ke dua kemudian salam Hadits dari Jabir dan Abi Bakrah, ”kami bersama Rasulullah SAW di Dzaturriqa’. Ketika iqamat sholat sudah dikumandangkan, beliau sholat bersama satu kelompok dua rakaat kemudian mereka mundur. Lantas beliau sholat dengan kelompok lainnya dua rakaat. Dengan demikian nabi SAW sholat empat rakaat, sedangkan mereka mengerjakan dua rakaat”. (HR. Bukhari dan Muslim: Shohih) - Imam sholat bersama pasukan bergantian satu rakaat-satu rakaat. Sehingga imam dua rakaat dan pasukan masing-masing satu rakaat. Pasukan tidak perlu mengqadh sisa rakaatnya. Sumbernya adalah hadits riwayat an Nasa’i, Ibnu Hibban, Ahmad: Shohih).

Pasukan dibagi dua.
Satu kelompok bershaf di belakang imam satunya menghadap ke arah musuh keduanya mengikuti sholat imam (takbiratul ihram). Kelompok yang berada di belakang imam rukuk dan sujud bersamanya sementara kelompok lainnya menghadap musuh seperti sedia kala. Kelompok yang sudah sholat satu rakaat mengambil senjata dan menghadap musuh. Kelompok lainnya ke belakang imam sholat sendiri-sendiri sementara imam tetap berdiri. Lalu imam sholat bersama mereka pada rakaat kedua. Kemudian kelompok yang menghadap musuh menyempurnakan satu rakaat lagi sedangkan imam dan kelompok kedua duduk. Mereka salam bersama-sama. Ini didasarkan pada hadits Abu Hurairah. Diriwayatkan Abu Dawud, An Nasaai, dan Ahmad: Hadits Hasan)

2. Jika musuh berada di arah Kiblat. Imam membagi menjadi dua kelompok. Lalu mereka mulai sholat bersama. Lalu imam membaca, rukuk, dan I’tidal bersama mereka seluruhnya. Kemudian imam sujud dengan salah satu kelompok, sementara kelompok lain menghadap musuh hingga imam bangkit dari sujud. Lalu imam berdiri, dan kelompok lain sujud dan menyusul imam. Mereka bertasyahud dan salam bersama. Berdasarkan Hadits Jabir ra. Diriwayatkan Muslim, Abu Dawud, An Nasaa’i, Ahmad: Shohih).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar